Selasa, 23 Agustus 2011

Keutamaan Tilawah Al-Quran





KEUTAMAAN TILAWAH   ALQUR`AN
Oleh : Drs. EDI NUR SAFARI, M.Pd.I (Abu Kemal)

Dari Abu Musa Al-Asy`ari berkata, Rasulullah bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." Muttafaqun `Alaihi.
Merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan Al Qur`an, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan bertindak. Membaca Al Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengannya, dan untuk mengairahkan serta menghidupkan kembali kegairahan kita dalam membaca Al Qur`an, kami sampaikan beberapa keutamaan membaca Al Qur`an sebagai berikut :

1. Manusia yang terbaik.
Dari `Utsman bin `Affan, dari Nabi bersabda : "Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya." H.R. Bukhari.

2. Dikumpulkan bersama para Malaikat.
Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda : "Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." Muttafaqun `Alaihi.

3. Sebagai syafa`at di Hari Kiamat.
Dari Abu Umamah Al Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda : "Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya)." H.R. Muslim.

4. Kenikmatan tiada tara
Dari Ibnu `Umar t, dari Nabi bersabda : "Tidak boleh seorang menginginkan apa yang dimiliki orang lain kecuali dalam dua hal; (Pertama) seorang yang diberi oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an maka dia mengimplementasikan (melaksanakan)nya sepanjang hari dan malam. Dan seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta maka dia infakkan sepanjang hari dan malam." Muttafaqun `Alaihi.

5. Ladang pahala.
Dari Abdullah bin Mas`ud  berkata, Rasulullah  : "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." H.R. At Tirmidzi dan berkata : "Hadits hasan shahih".

6. Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota surga
Dari Muadz bin Anas, bahwa Rasulullah  bersabda : "Barangsiapa yang membaca Al Qur`an dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada Hari Kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari di dunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti ini. " H.R. Abu Daud.

KEMBALI KEPADA AL QUR`AN

Bukti empirik di lapangan terlihat dengan sangat jelas bahwa kaum muslimin pada saat ini telah jauh dari Al Qur`an Al Karim yang merupakan petunjuknya dalam mengarungi bahtera kehidupannya (The Way of Life). Firman Allah I :
Berkatalah Rasul:"Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur'an ini sesuatu yang tidak diacuhkan". (QS. 25:30)
Sebagian orang mengira bahwa meninggalkan Al-Qur'an adalah hanya tidak membacanya saja, padahal yang dimaksud di sini adalah sangat umum. Seperti yang dijelaskan Ibnu Katsir dalam tafsirnya tentang ayat ini. Dia menjelaskan bahwa yang dimaksud meninggalkan Al-Qur'an adalah sebagai berikut;
1.     Apabila Al-Qur'an di bacakan, lalu yang hadir menimbulkan suara gaduh dan hiruk pikuk serta tidak mendengarkannya.
2.     Tidak beriman denganNya serta mendustakanNya
3.     Tidak memikirkanNya dan memahamiNya
4.     Tidak mengamalkanNya, tidak menjunjung perintahNya serta tidak menjauhi laranganNya.
5.     Berpaling dariNya kepada yang lainnya seperti sya'ir nyanyian dan yang sejenisnya.



Dan mereka (para musuh Islam) berusaha keras untuk menjauhkan kaum muslimin secara personal maupun kelompok dari sumber utama kekuatannya yaitu Al Qur`an Al Karim. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Al Qur`an Al Karim mengenai target rahasia mereka dalam memerangi kaum muslimin dalam firman-Nya :
Dan orang-orang yang kafir berkata:"Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka). (QS. 41:26)

Jal Daston selaku mantan perdana menteri Inggris mengemukakan : "Selagi Al Qur`an masih di tangan umat Islam, Eropa tidak akan dapat mengusai negara-negara Timur." (Lihat buku "Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad Modern" oleh Nabil Bin Abdurrahman Al Mahisy / 13).
Jauhnya umat terhadap Al Qur`an Al Karim merupakan suatu masalah besar yang sangat fundamental dalam tubuh kaum muslimin. Perkara untuk mempedomi petunjuk Allah  melalui kitab-Nya, bukan sekedar perbuatan sunnah atau suatu pilihan. Firman Allah  :
Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. (QS.Al-Ahzaab (33):36)

Tegasnya, menjadikan kitab Allah Subhanahu wa Ta`ala sebagai sumber petunjuk satu-satunya dalam kehidupan dan mengembalikan segala masalah hanya kepada-Nya merupakan suatu keharusan oleh setiap diri kita. Kita sama-sama bersepakat bahwa dalam menanggulangi masalah kerusakan sebuah pesawat terbang, kita harus memanggil seorang insinyur yang membuat pesawat itu, dan kita sama-sama bersepakat bahwa seorang pilot yang akan mengoperasionalkan suatu pesawat terbang harus mengikuti buku petunjuk oprasional pesawat yang dikeluarkan dari perusahaan yang memproduksinya. Tetapi mengapa kita tidak mau menerapkan prinsip ini dalam diri kita sendiri. Allah  lah yang menciptakan kita dan hanya petunjuk-Nya yang benar. Sedang kita mengetahui bahwa pegangan yang mantap dan pengarahan yang benar hanyalah :
Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". (QS. 2:120)

Ringkas dan tegas. Petunjuk Allah  itulah petunjuk. Selain dari itu bukan petunjuk. Tidak bertele-tele, tidak ada helah, tidak dapat ditukar. Rasulullah  bersabda :
"Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (Al Qur`an) ini dan menghinakan yang lain dengannya pula." H.R. Muslim.
Karena itu jangan sampai kita mengikuti hawa nafsu mereka yang menyimpang dari garis yang tegas ini :
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. 2:120)

Ringkasnya, ketika umat Islam telah jauh dari Kitabullah, maka musibah dan malapetaka serta segala jenis penyakit hati akan datang silih berganti, sebagaimana yang saat ini kita lihat sendiri secara kasat mata.

Kita berdoa kepada Allah , semoga Dia  mengerakkan hati dan memudahkan langkah kita dan umat Islam lainnya untuk kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Nabinya  sehingga menjadi umat yang terbaik sebagaimana firman-Nya  :
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. 3:110) (by  Abu Kemal)


Disampaikan pada Nuzulul Quran di Masjid Jami Baiturrahiim Perum Bukit Panorama Indah Purwakarta, 16 Agustus  2011/17 Ramadhan 1432 H.

Keistimewaan Lailatul Qodar





KEISTIMEWAAN LAILATUL Q ODAR                                                                   
Drs. Edi Nur Safari M.Pd.I (ABU KEMAL)
Dari 12 bulan yg ada dalam kalender agama kita, bulan Ramadhanlah yg mendapat gelar Sayyidus syuhur (raja dari seluruh bulan), kenapa demikian:
1.       Karena Ramadhan dipilih Allah menjadi bulan diturunkannya Al-
quran, sebagaimana firmanNYA dalam surat Al_baqoroh 185. Oleh karena itu,salah satu aktivitas ibadah yg sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Quran.
2.       Pada bulan Ramadhan itu ada satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firmannya dalam surat Al-Qodar.
Lailatul qodaradalah suatu malam yg agung, malam yg mempunyai keistimewaan luar biasa, beribadah pd malam itu lebih baik nilainya dari seribu bulan atau =83 tahun 4 bulan.
Imam Malik RA dalam kitab Al-Muwatho tentang Lailatul Qodar: “Aku mendengar dari ulama-ulama yg ahli mengatakan bahwa, suatu waktu nabi duduk-duduk merenungkan umat manusia dari umat dahulu kala yg amat banyak selisihnya disbanding dgn umat kini yg umurnya pendek-pendek. Nabi khawatir ibadah umatnya tidakdapat mengimbangi ibadahnya umat dari nabi-nabi terdahulu. Akhirnya Allah memberikan Lailatul qodar yg nilainya lebih dari seribu bulan”
Ada pun saat dan waktunya kapan lailatul qodar itu..? baikAl-Quran mau pun Hadits Nabi tidak menegaskan secara pasti. Ini hikmahnya agar kita selalu mencarinya. Hanya saja dalam salah satu Hadits Nabi menerangkan bahwa Lailatul qodar itu berada pd bulan Ramadhan dan kita disuruh mencarinya di “Asyrul Awakhir” yakni puluhan yg terakhir yaitu malam 21, 23, 25, 27, dan 29. Hal ini pernah disabdakan oleh Rosulullah saw yg diriwayatkan oleh Siti Aisyah RA yg artinya “ Carilah lailatul qodar itu di malam ganjil sepuluh yg terakhir pada bulan Romadhan (HR.Buchori)
Walaupin Al-quran dan hadits tidak memberikan ketegasan tentang saat lailatul qodar, maka Nabi memberikan keterangan yg mendekatkan kepada tanda-tanda/cirri-ciri datangnya lailatul qodar, Rosulullah menjelaskan: “tanda datangnya lailatul qodar yaitu, terbit matahari pada pagi hari dengan bentuknya yg putih bersih bagai bulan purnama, tidak mempunyai sinar yg keras hanya lemah lembut, dan pada siangnya tiada dirasa kepanasan padahal matahari sangt cerah, terang benderang. Lagi pula sebagai tanda bahwa malam lallatul qodar telah dating udaranya sangat nyaman, tiada panas dan tiada dingin (dikutip dari Pedoman Puasa karya Prof. Hasbi Asy-Syidiqi)
Para ulama mencoba mengemukakan pendapat berkenaan dengan datangnya Lailatul qodar dengan berbagai pendekatan, antara lain:
1.       Menurut Ubay bin Ka’ab, Ibnu Abbas, dan menurut kebanyakan sahabat-sahabat yg lain, Lailatul qodar itu dating pada malam 27 Ramadhan, bahkan Ubay bin Ka’ab menekankan bahwa pada waktu itu matahari terbit tanpa sinar yg terik.
2.       Ada sebagian ulama yang menetapkan lailatul qodar dengan pendekatan matematika, yaitu bahwa huruf pada lafaz LAILATUL QODAR itu berjumlah  9 huruf yaitu (Lam,Ya, Lam,Ta, Alif, Lam,Qof,Da, dan Ro), lafaz ini disebut dalam surat Al-Qodar sebanyak tiga (3) kali, dengan demikian, 9 x 3 = 27… jadi pada tanggal 27 itulah Lailatul qodar tiba.
3.       Ada juga ulama yg menetapkan Lailatul Qodar dari sudut linguistic (bahasa) bahwa lafaz “HIYA” pada firman Allah ‘Salamun Hiya’ dalam surat Al-qodar adalah 27 menurut angka abjad, sedangkan HIYA adalah dhomir/kata ganti dari Lailatul qodar.

Dari pendapat para ulama tadi, Lailatul qodar tetap rahasia dan hal lain tentu mengandung hikmah ilahi yang timggi, yang pasti Lailatul qodar memang ada dan dating pada tanggal-tanggal ganjil di sepuluh terakhir bulan Ramadhan tiap tahun. Yang penting bukan kapan Lailatul qodar itu dating, akan tetapi ibadah dan pengabdian kita, kita tingkatkan dan kita harus berjaga-jaga sejak awal Ramadhan. Saya yakin kalau sejak awal Ramadhan sampai akhir kita isi dgn ibadah puasa, taraweh, sodakoh, tadarus dan tilawah Quran dan ibadah-ibadah lainnya. Lailatul qodar akan kita peroleh dengan catatan ibadah-ibadah yg kita lakukan dengan dilandasi iman dan mengharap ridho Allah sWT.
Untuk mengakhiri khutbah iini, akan saya simpulkan beberapa hal berkaitan dengan keistimewaan Lailatul qodar:
1.       Bulan Ramadhan  disebut Syaidus Syuhur karna pada bulan ini Allah SWT mewajibkan umat Islam berpuasa dan bulan diturunkanya Al-Quran serta pada bulan ini juga ada satu kewistimewaan yaitu Lailatul qodar (malam kemulyaan) yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
2.       Lailatul qodar tetap rahasia, kendati nabi sudah memberikan cirri-ciri dan rambu/tanda bahwa Lailatul qodar itu ada di sepuluh akhir bulan Ramadhan dengan bilangan ganjil.
3.       Di akhir ibadah shoum Ramadhan yg sedang kita laksanakan ini, marilah kita tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita dalam upaya mendapatkan Lailatul qodar, dan jangan lupa untuk kesempurnaan puasa dan untuk menyucikan jiwa dan harta kita. Kitakeluarkan dalam bentun zakat fitrah ataupiun zakat mal.
Semoga Allah SWT menerima ibadah-ibadah yang kita lakukan sehingga predikat tertinggi disisi Allah yaitu TAQWA dapat kita raih. Amin Ya robbal alamin.. (Abu Kemal)

Disampaikan pada Khutbah Jumat di Masjid Jami Baiturrahiim Purwakarta, 24 Ramadhan 1431 H.

Kamis, 11 Agustus 2011

Hakekat Cinta dan Benci


HAHEKAT ANTARA CINTA DAN BENCI
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Cinta (al-mahabbah) dan benci (al-karâhah), merupakan fitrah emosional yang dianugerahkan Allah SWT pada seluruh manusia. Bagi seorang Muslim, cinta dan benci itu harus berdasarkan proporsionalisasi syarî’at. Karena, bisa jadi, apa yang kita cintai itu justru sesuatu yang buruk, dan sebaliknya membenci sesuatu yang sebetulnya baik buat kita (Qs.2:216). Jika tidak demikian, betapa banyak orang yang akan menjadi korban akibat tidak tahu menempatkan arti cinta dan benci ini.
Dalam Islam, cinta seseorang haruslah berlandaskan kepengikutan (ittiba’) dan ketaatan. Sebagaimana firman-Nya, "Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu" (Qs.3:31-32).
Salah satu cinta yang diajarkan Rasulullah SAW. diantaranya adalah, mencintai dan mengasihi sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah dicontohkan beliau, tak pernah dibedakan antara Muslim dan non-Muslim. Bahkan, tidak dibenarkan jika kita tidak berbuat adil kepada suatu kaum misalnya, hanya karena benci kepada mereka (Qs.5:8).
Ajaran cinta Islami yang mesti disemaikan bukanlah sebatas sesama Muslim. Tetapi justru sesama manusia dan sesama makhluk. Rasulullah SAW. bersabda, "Hakikat seorang Muslim adalah, mencintai Allah dan Rasul-nya, sesamanya, serta tetangganya, melebihi atau sebagaimana ia cinta kepada dirinya sendiri" (HR. Imâm Bukhârî).
Kecintaan yang terekspresikan akan menjadi amal saleh buat pelakunya. Maka dari itu, kecintaan maupun kebaikan, meskipun baru tersirat dalam hati dan belum terlaksana, tetap akan mendapat pahala di sisi Allah. Sebaliknya, kebencian yang tersimpan dalam lubuk hati di samping sebuah kewajaran, juga tidak dicatat sebagai keburukan, hingga niatnya itu betul-betul dilakukan (al-Hadits).
Ekspresi sebuah kebencian tak lain sikap hasud yang dilarang Islam. Hasad adalah iri dan bersikap dengki terhadap orang atau kelompok lain, bahkan sebisa mungkin, berupaya menjatuhkan dan menghilangkan semua kepemilikan seseorang yang dianggap lawannya itu. Dari sini hasud berubah wujud menjadi hasutan, bagaimana merekayasa isu dan gosip tanpa fakta untuk turut meyakinkan orang lain, agar sama-sama membenci bahkan menganiaya orang atau kelompok tertentu.
Benci yang hasud seperti di atas dilarang Rasulullah SAW, sabdanya, "Jauhilah oleh kalian sikap hasud, karena hasud itu niscaya akan memakan amal kebaikanmu layaknya api menghanguskan kayu bakar" (HR. Abû Dâwûd).
Wajah seorang muhâsid (pelaku hasud) tak lain seorang provokator yang senang mengadu-domba antarsesama, menabur fitnah, serta wujud dari kerja sama dalam menebar dosa (al-itsm) dan permusuhan (al-‘udwân). Mereka diancam Nabi SAW. tidak akan masuk surga, karena mencoba memutuskan pertalian kasih dan sayang antarsesama manusia (HR. Bukhârî-Muslim).
Dalam konteks Islam, shilat-u ar-rahmi (shilah, menghubungkan; dan rahmi, berasal dari rahim yang sama) merupakan keharusan menyemaikan perdamaian dan keharmonisan hidup antarinsan. Inilah inti rahmat-an lil-‘âlamîn; mencintai dan membenci karena Allah akan mendatangkan rahmat, sebaliknya, jika sesuai seleranya sendiri, terancam kepedihan azab-Nya. Dalam arti, tidak turunnya rahmat dan bertaburnya benih-benih perpecahan dan perselisihan (Bulûghu ‘l-Marâm, 2000; 496).*
Agar kecintaan tumbuh dan bersemai dalam diri setiap insan, Rasulullah mengajarkan, "Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam (kedamaian), berilah makan orang yang membutuhkan, sambungkanlah tali persaudaraan, dan shalatlah Tahajjud pada sepertiga malam (introspeksi), niscaya kamu akan masuk surga dengan damai" (HR. Imâm Tirmidzî).
Demikian sebaik-baik kecintaan dalam Islam. Kedamaian ditebarkan untuk dan kepada siapa pun. Seorang muslim sejati ialah apabila, orang lain selamat dari ulah lisan, tangan, maupun kewenangannya

Delapan Kado Terindah

DELAPAN KADO TERINDAH

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat, dan tak perlu membeli ! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

1. KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto, email atau faks. Namun dengan berada disampingnya. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagian.

2. MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini memudahkan Anda memberi tanggapan yang tepat setelah itu.  Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

3. D I A M

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai Untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.

4. KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, "Kau bebas berbuat semaumu." Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5. KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari ! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana dirumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.





6. TANGGAPAN POSITIFTanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat,berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf ), adalah kado cinta yang sering terlupakan.

7. KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah" Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini.

8. SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan. pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi ?