Selasa, 09 Agustus 2011

MEMBUKTIKAN CINTA KEPADA ROSULULLAH


MEMBUKTIKAN CINTA KEPADA RASULULLAH


Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat qudroh dan inayah-Nya kita masih diberikan kekuatan, kesehatan dan jatah usia sehingga kita masih bisa menghadiri perayaan penting bagi kita, yaitu memperingati hari kelahiran Nabi  besar Muhamad  SAW.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhamad SAW, para keluarganya, sahabatnya, para tabi’in , dan kita sebagai umatnya.

Hadirin ikhwatu Iman Rahimakumullah,  Allah telah berfirman dalam QS. :  Sungguh dalam kisah-kisah merkea terdapat ‘ibrah (pelajaran ) bagi orang yang mempunyai pikiran”. Dalam QS. Al-Ahzab : 21 Allah telah berfirman : “Sungguh didalam diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik...”  . Dua ayat inilah  yang mendorong bagi kita agar  menggunakan segala kekuatan akal pikiran  untuk menggali pelajaran-pelajaran penting dari segala kisah yang direkam Allah SWT dalam al-Qur’an, khususnya pribadi Rasulullah sang penerang alam.
Peringatan maulud seharusnya  tidak hanya sekedar ceremonial tahunan, namun harus dijadikan memomentum untuk intropeksi pembuktian kecintaan kita kepada Rasulullah. Sudahkah layak kita disebut sang pencinta Rasulullah. Pikiran kita wajib untuk menggali mutiara-mutiara hikmah kelahiran beliau. Kalau kita tidak mampu menggalinya, maka kita seperti orang yang tidak mempunyai pikiran dan otak.

HADIRIN IKHWATU IMAN

Menurut salah satu versi sejarah, Maulud nabi digagas oleh komandan perang salib bernama Shalahudin Al-Ayubi, ketika dalam beberapa babak perang Salib, pasukan kaum muslimien selalu dalam kekalahan dalam pertempurannya. Maka salah satu trik untuk mendongkrak mental bertempur kaum muslimin tersebut dengan cara, membacakan kisah-kisah heroik perang Rasulullah dan sahabatnya sebelum berangkat ke medan pertempuran. Sejak saat itu, peringatan maulud Nabi yang dipimpin Shalaludin al-Ayubi dijadikan media untuk meyuntik jihad kaum muslimien dalam perang salib. Maka dengan latar sejarah tersebut, peringatan maulud Nabi harus dijadikan media untuk menyuntik jihad kaum muslimien, ditengah musuh kemaksiatan dan kemungkaran merajalela, seperti kriminalitas, koruptIf manipulatif, kemiskinan,  kerusAkan alam, sek bebas, aborsi, tawuran dan lain-lain.

HADIRIN IKHWATU IMAN
Banyak ilmuwan-ilmuwan Barat yang kagum terhadap kepribadian Nabi Muhamad SAW.  seperti, Arnol Tonybane, Thomas Carl, Arnold Tonybane, dan Michael A. Hart serta imuwan-ilmuwan lainnya. Bahkan Micheal A. Hart meneptakan Muhamad sebagai rangking pertama diantara seratus tokoh dunia yang berpengaruh. Mereka cukup sepakat bahwa jika pemipmipn-pemimpin dunia lainnya lahir dari kelompok bangsawan, sementara Sang Nabi kita lahir membawa Jazirah Arab yang asalnya negeri yang tidak diperhitungkan dalam percaturan dunia, kering dan gersang, menjadi sebuah negeri yang ikut menentukan denyut Nadi peradabadan dunia saat itu. Hebatnya, Rasululah lahir menjadi seorang pemimpin dari lingkungan orang-orang miskin dan bukan bangsawan. Inilah yang menjadi dasar mengapa orang-orang bule tersebut terkagum-kagum kepada Nabi kita ini.

HADIRIN IKHAWTU IMAN RAHIMAKUMULLAH

Dalam sebuah riwayat diceritakan ,, bahwa ketika pasca Rasululah wafat keadaan kota Madinah dalam berkabung, sunyi, senyap. TibaTiba ada seorang Arab badui ang menghampiiri Umar, ia bertanya: “ Wahai Umar Beritahukan kepada aku tentang akhlak Rasululllah”. Mendengar pertanyaan itu umar malah hanya bisa menangis tersedu-sedu. Umar hanya menyarankan agar  ditanyakan kepada Bilal. Pergilah orang Arab Badui  menemui Bilal. Orang Arab Badui itu bertanya kepada Bilal: “ Bagaimana Akhlak Nabi besar ini ? Bilal hanya bisa menangis tersedu-sedu mendengar pertanyaan itu, ia tidak bisa berkata apa-apa, ia malah menyarankan agar menemui Ali bin  Thalib. Mendengar pertanyaan itu Ali pun menangis tersedu-sedu, ia mengajukan pertanyaan kepada Arab Badui itu : “Coba oleh kamu gambarkan tentang keindahan dunia”. Orang dari Arab Badui semakin bingung, ia menjawab, “Ya Ali Bagaiamana saya bisa menjelaskan keiandahan dunia yang luas ini ?”  Ahirnya Ali menyarankan supaya bertemu dengan Aisyah.  
Akhirnya, ia mengajukan pertanyaan kepada beliau, “ Wahai Aisyah bagaimana akhlak Nabi itu “? Aisyah menangis dan terdiam, namun Orang Arab Badui itu terus mendesak, akhirnya ia menjawab, “ Keadaan akhlak nabi itu seperti al-Qur’an.”. Orang Arab Badui itu terus bertanya, “Bagaiman saya harus memahami alQur’an  yang cukup banyak itu ?” Akhirnya Aisyah menjawab, “Cobalah kamu membaca QS. Al-Mu’minun dari ayat 1-  6”.

IKHWATU IMAN MENGAHARAP RIDHO ALLAH  SWT.
Kata-kata seolah tidak mampu untuk menggambarkan betapa agungnya kepribadian Rasulullah. Banyak kisah yang menggambarkan betapa dalam kehidupan rumah tangga cukup berkesan dimata Aisyah, misalnya Rasulullah menyimak dengan serius dan tenang mendengar cerita panjang Aisyah mendongeng kisah 11 istri di zaman Jahiliyah, Aisyah bersandar dipundak Nabi pada sat menyaksikan latihan main pedang di masjid., Nabi tidak  mengganggu tidur Siti Aisyah, sampai ia harus rela tidur di depan pintu rumahnya, Nabi ikut bercanda ria dengan Aisyah dan Saudah didapur saling melumurkan adonan tepung ke wajah.  
Ada petikan kisah menarik yang menggambarkan keagungan nabi, misalnya ketika Rasululah sedang memberikan ceramahnya, tiba-tiba ada sahabat yang terlambat sedangkan tempat sudah penuh, dengan kasih sayangnya, sorban Nabi Muhamad itu digelarkan di tanah disampingnya, kemudian memanggil sahabat itu untuk duduk disoebannya, namun sahabat itu tidak jadi duduk di sorban Nabi, malah mendekap sorban dan menangis tersedu-sedu yang kagum akan keagungan akhlaknya. Kejujuran Muhamad sampai dikenal diseantero jazirah Arab oleh para penduduk Yahudi dan Nasrani sehingga mendapat gelar al-Amien. Beliau pula yang mendatangi orang Yahudi yang jatuh sakit, padahal ia sering melempari beliau dengan batu, Ia pula yang melakukan shalat ghaib pada seorang yang biasa mengurus masjid



IKHAWATU IMAN

Peranan  Rasulullah yang “MULTI FUNGSI  sebagai suami, bapak, komandan perang, kepala negara, hakim, dan pendidik yang baik ( uswah hasanah ) telah menjadi rujukan penting oleh para pakar-pakar dunia saat ini. Sekaligus menjadi rujukan kehidupan bagi kita dalam berbagai aspek kehidupan.
 Cinta memerlukan pembuktian dan cinta biasanya mempunyai kekuatan bagi diri seseorang.  Cinta seharusnya didahului dengan mengenal sesuai yang menarik yang dicintai. Olah karana itu, pembuktian cinta kepada Rasulullah ditentukan oleh berapa banyak kita mengikuti perintah dan menjauhi larangan yang ditetapkan oleh  Rasululah. Apakah kita masih layak disebut orang  yang mecintai Rasulullah sementara dalam keseharian kita banyak perilaku, koruptif, manipulatif, berbuat maksiat, malas menuntut ilmu, tidak mau tadarus al-Qur’an, mengobral aurat, serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Apakah kita layak disebut mencintai Rasulullah, sementara kita tidak shalat lima waktu, tidak zakat dan infaq, menzalimi orang lain, durhaka kepada orang tua, lalai dalam tugas, berbohong, dan lain-lain. 

IKHWATU IMAN

Bukti kita cinta kepada Rasululah yang paling mendasar adalah menjiplak dan mengamalkan sifat-sifat kenabian yang ada dalam diri Muhamad diberbagai aspek kehidupan, yaitu shidiq (jujur) merupakan mutiara yang saat ini jarang tertancap dalam jiwa kaum muslimin. Amanah (tanggungjawab) adaah sifat yang harus dijadikan pijakan dalam kedihupan di rumah tangga, pekerjaan, dan sosial. Fathonah (cerdas) yang bermakna bahwa kita harus mempunyai kualitas intelekatual dan etos semangat tempur tinggi dalam menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan keislaman. Tabligh (Penyampai)   misi kerasulah untuk melanjutkan tugas dakwah sampai akhir kiamat, ada di tangan umat Islam saat ini. Hadirin jadi jelaslah sudah bagi kita bahwa cinta kepada Rasulullah harus dibuktikan dengan meniru sifat-sifatnya dan melaksanakan perintrah dan menjauhi larangan Nabi. Inilah cinta sejati kepada baginda Rasulullah. Jika tidak demikian, jangan-jangan kita banyak cinta palsu kepada Rasulullah. Mengaku cinta kepada Nabi, tetapi kelakuan dan amaliah kita mengkianati perintah Rasulullah. Mudah-mudahan kita bisa menjadi orang-orang yang bisa cinta sejati kepada Rasulullah, sekaligus membuktikan cinta kita kepada Nabi dengan amal shalih diberbagai aspek kehidupan. Demikianlah yag bisa kami sampaikan, mohon maap atas segala kesalahan, atas segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih . Wallahu ‘alam bissawab..   Billahi Taufiq wal hidayah . Wassalamu ‘alaikum Wr.Wb.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar