Selasa, 23 Agustus 2011

Keistimewaan Lailatul Qodar





KEISTIMEWAAN LAILATUL Q ODAR                                                                   
Drs. Edi Nur Safari M.Pd.I (ABU KEMAL)
Dari 12 bulan yg ada dalam kalender agama kita, bulan Ramadhanlah yg mendapat gelar Sayyidus syuhur (raja dari seluruh bulan), kenapa demikian:
1.       Karena Ramadhan dipilih Allah menjadi bulan diturunkannya Al-
quran, sebagaimana firmanNYA dalam surat Al_baqoroh 185. Oleh karena itu,salah satu aktivitas ibadah yg sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Quran.
2.       Pada bulan Ramadhan itu ada satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firmannya dalam surat Al-Qodar.
Lailatul qodaradalah suatu malam yg agung, malam yg mempunyai keistimewaan luar biasa, beribadah pd malam itu lebih baik nilainya dari seribu bulan atau =83 tahun 4 bulan.
Imam Malik RA dalam kitab Al-Muwatho tentang Lailatul Qodar: “Aku mendengar dari ulama-ulama yg ahli mengatakan bahwa, suatu waktu nabi duduk-duduk merenungkan umat manusia dari umat dahulu kala yg amat banyak selisihnya disbanding dgn umat kini yg umurnya pendek-pendek. Nabi khawatir ibadah umatnya tidakdapat mengimbangi ibadahnya umat dari nabi-nabi terdahulu. Akhirnya Allah memberikan Lailatul qodar yg nilainya lebih dari seribu bulan”
Ada pun saat dan waktunya kapan lailatul qodar itu..? baikAl-Quran mau pun Hadits Nabi tidak menegaskan secara pasti. Ini hikmahnya agar kita selalu mencarinya. Hanya saja dalam salah satu Hadits Nabi menerangkan bahwa Lailatul qodar itu berada pd bulan Ramadhan dan kita disuruh mencarinya di “Asyrul Awakhir” yakni puluhan yg terakhir yaitu malam 21, 23, 25, 27, dan 29. Hal ini pernah disabdakan oleh Rosulullah saw yg diriwayatkan oleh Siti Aisyah RA yg artinya “ Carilah lailatul qodar itu di malam ganjil sepuluh yg terakhir pada bulan Romadhan (HR.Buchori)
Walaupin Al-quran dan hadits tidak memberikan ketegasan tentang saat lailatul qodar, maka Nabi memberikan keterangan yg mendekatkan kepada tanda-tanda/cirri-ciri datangnya lailatul qodar, Rosulullah menjelaskan: “tanda datangnya lailatul qodar yaitu, terbit matahari pada pagi hari dengan bentuknya yg putih bersih bagai bulan purnama, tidak mempunyai sinar yg keras hanya lemah lembut, dan pada siangnya tiada dirasa kepanasan padahal matahari sangt cerah, terang benderang. Lagi pula sebagai tanda bahwa malam lallatul qodar telah dating udaranya sangat nyaman, tiada panas dan tiada dingin (dikutip dari Pedoman Puasa karya Prof. Hasbi Asy-Syidiqi)
Para ulama mencoba mengemukakan pendapat berkenaan dengan datangnya Lailatul qodar dengan berbagai pendekatan, antara lain:
1.       Menurut Ubay bin Ka’ab, Ibnu Abbas, dan menurut kebanyakan sahabat-sahabat yg lain, Lailatul qodar itu dating pada malam 27 Ramadhan, bahkan Ubay bin Ka’ab menekankan bahwa pada waktu itu matahari terbit tanpa sinar yg terik.
2.       Ada sebagian ulama yang menetapkan lailatul qodar dengan pendekatan matematika, yaitu bahwa huruf pada lafaz LAILATUL QODAR itu berjumlah  9 huruf yaitu (Lam,Ya, Lam,Ta, Alif, Lam,Qof,Da, dan Ro), lafaz ini disebut dalam surat Al-Qodar sebanyak tiga (3) kali, dengan demikian, 9 x 3 = 27… jadi pada tanggal 27 itulah Lailatul qodar tiba.
3.       Ada juga ulama yg menetapkan Lailatul Qodar dari sudut linguistic (bahasa) bahwa lafaz “HIYA” pada firman Allah ‘Salamun Hiya’ dalam surat Al-qodar adalah 27 menurut angka abjad, sedangkan HIYA adalah dhomir/kata ganti dari Lailatul qodar.

Dari pendapat para ulama tadi, Lailatul qodar tetap rahasia dan hal lain tentu mengandung hikmah ilahi yang timggi, yang pasti Lailatul qodar memang ada dan dating pada tanggal-tanggal ganjil di sepuluh terakhir bulan Ramadhan tiap tahun. Yang penting bukan kapan Lailatul qodar itu dating, akan tetapi ibadah dan pengabdian kita, kita tingkatkan dan kita harus berjaga-jaga sejak awal Ramadhan. Saya yakin kalau sejak awal Ramadhan sampai akhir kita isi dgn ibadah puasa, taraweh, sodakoh, tadarus dan tilawah Quran dan ibadah-ibadah lainnya. Lailatul qodar akan kita peroleh dengan catatan ibadah-ibadah yg kita lakukan dengan dilandasi iman dan mengharap ridho Allah sWT.
Untuk mengakhiri khutbah iini, akan saya simpulkan beberapa hal berkaitan dengan keistimewaan Lailatul qodar:
1.       Bulan Ramadhan  disebut Syaidus Syuhur karna pada bulan ini Allah SWT mewajibkan umat Islam berpuasa dan bulan diturunkanya Al-Quran serta pada bulan ini juga ada satu kewistimewaan yaitu Lailatul qodar (malam kemulyaan) yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
2.       Lailatul qodar tetap rahasia, kendati nabi sudah memberikan cirri-ciri dan rambu/tanda bahwa Lailatul qodar itu ada di sepuluh akhir bulan Ramadhan dengan bilangan ganjil.
3.       Di akhir ibadah shoum Ramadhan yg sedang kita laksanakan ini, marilah kita tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita dalam upaya mendapatkan Lailatul qodar, dan jangan lupa untuk kesempurnaan puasa dan untuk menyucikan jiwa dan harta kita. Kitakeluarkan dalam bentun zakat fitrah ataupiun zakat mal.
Semoga Allah SWT menerima ibadah-ibadah yang kita lakukan sehingga predikat tertinggi disisi Allah yaitu TAQWA dapat kita raih. Amin Ya robbal alamin.. (Abu Kemal)

Disampaikan pada Khutbah Jumat di Masjid Jami Baiturrahiim Purwakarta, 24 Ramadhan 1431 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar